Mungkin salah satu cara termudah untuk mendefinisikan Nyorog adalah dengan menilik kata Silaturahmi yang disadur dari bahasa Arab, menjaga hubungan baik antara sahabat serta sanak saudara sepanjang hidup.
Baca Juga: Lafal Niat Puasa Ramadhan: Arab, Latin dan Artinya
Namun, satu hal yang membuat Nyorog berbeda dari acara kumpul-kumpul pada umumnya adalah keberadaan masakan khas Betawi setiap kali acara berlangsung.
Beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadan, orang-orang berusia muda biasanya akan berkunjung ke rumah kerabat mereka yang dituakan, sambil membawa Sayur Gabus Pucung yang mereka olah sendiri.
Sayur Gabus Pucung dipilih sebagai penganan khas tradisi Nyorog karena hubungannya yang erat dengan tradisi dan budaya Betawi.
Selain hidangan sayur tradisional ini, bahan-bahan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula, kopi, dan sirup juga seringkali menjadi buah tangan yang melambangkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan.*