HALOJABAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyebut sudah menerima 87 laporan bencana Hidrometeorologi, pada musim pancaroba atau per November 2023, di seluruh wilayah di Jabar.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat menuturkan, 87 bencana Hidrometeorologi yang disebabkan oleh perubahan iklim ini didominasi oleh angin kencang dan tanah longsor.
“Dengan perubahan iklim ini, laporan yang kami terima itu ada 87 laporan kejadian (bencana hidrometeorologi) yang terdiri dari 40 tanah longsor, 42 laporan angin kencang, dan 5 laporan banjir,” ujar Hadi Rahmat kepada awak media, pada Kamis 23 November 2023.
Karena itu, BPBD Jabar sudah melakukan apel kesiapsiagaan. Seluruh personel baik provinsi maupun 27 kabupaten/kota, kata Hadi sudah diinstruksikan untuk segera melakukan mitigasi bencana Hidrometeorologi.
“Nah kita sudah melaksanakan apel siaga ditingkat provinsi, jadi harus ditindaklanjuti dengan apel siaga di tingkat kabupaten/kota. Jadi kabupaten/kota harus segera melaksanakan apel siaga, dan bukan hanya seremoni tapi untuk koordinasi,” kata Hadi.
BACA JUGA: Kantor Banteng Jawa Barat Didatangi Polisi, PDIP Layangkan Surat Keberatan
Selanjutnya ia juga menjelaskan wilayah-wilayah yang rawan bencana tersebut. Menurutnya sebagian besar laporan yang masuk meliputi wilayah selatan Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
Adanya puluhan laporan Bencana Hidrometeorologi, BPBD Jabar menghimbau khusunya kepada masyarakat yang berada di daerah rawan bencana agar dapat meningkatan kewaspadaannya.
“Kita menghimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi perubahan iklim. Terutama dengan angin kencang yang berdampak pada pohon tumbang yang menyebabkan kerusakan rumah. Dan berpotensi (berdampak) kepada manusianya,” tandas Hadi. ***