HALOJABAR.COM – Kuota pembuangan sampah Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke TPA Sarimukti di Cipatat, semakin berkurang padahal buangan sampah dari tahun ke tahun terus bertambah.
Dimasa status darurat sampah menyusul kebakaran TPA Sarimukti, Pemda KBB hanya mendapat kuota pengiriman sampah sebanyak 558 ritase. Hingga 1 Oktober 2023, jatahnya tinggal 56 ton lagi atau setara 20 ritase.
“Sampai hari kemarin paling kuotanya tinggal sekitar 20 ritase lagi atau setara 56 ton,” sebut Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), KBB, Sahria, Selasa 3 Oktober 2023.
BACA JUGA: Status Darurat Sampah di Bandung Raya di Perpanjang
Dia menyebutkan, masih menunggu arahan DLH terkait solusi kebijakan lanjutan pascakuota pengiriman habis. Termasuk layanan angkutan sampah di 10 kecamatan. Mengingat saat ini masih ada sekitar 800 ton sampah di KBB yang menumpuk di beberapa wilayah karena belum terangkut.
Kuota pengiriman sampah ke TPA Sarimukti belum bisa sepenuhnya menuntaskan tumpukan sampah di beberapa wilayah. Paling dominan berada di TPS pasar tradisional seperti TPS Pasar Panorama, TPS Pasar Tagog, TPS Pasar Batujajar, TPS Sariwangi, TPS Ciwaruga, TPS Kota Baru, dan Bank Sampah Sukamaju Padalarang.
Tidak hanya di TPS pasar tradisional, di hampir semua lokasi pelayanan yang memiliki TPS juga belum semua terangkut. Kondisi itu terjadi bukan saja karena faktor kebakaran TPA Sarimukti, tapi juga keterbatasan armada di UPT Kebersihan
“Armada truk kami hanya ada 38 unit, itu tidak cukup termasuk untuk mengcover pelayanan yang tidak memiliki TPS yang sampahnya dibuang secara liar,” kata dia.
Terpisah Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengaku memiliki cara menuntaskan persoalan sampah menyusul status kedaruratan kebakaran di TPA Sarimukti. Solusi penanganan sampah ini akan memanfaatkan teknologi yang tak membebani APBD.