HALOJABAR.COM– Kendati hari jadi Persib Bandung sudah lama ditetapkan pada tanggal 14 Maret 1933, namun hingga saat ini masih menjadi perdebatan diberbagai kalangan pecinta Persib.
Pasalnya, tidak sedikit yang menyebut bahwa tim kebanggaan masyarakat Kota Bandung itu telah ada sejak 1919. Ini menyusul adanya klub sepak bola di Bandung pada dekade tersebut.
Karena telah menjadi perbincangan diberbagai kalangan, Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) akan melakukan penelitian lebih mendalam terkait penentuan kapan hari lahirnya Persib Bandung.
Salah satu langkah yang telah dilakukan tim peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yakni dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD).
BACA JUGA: Klasemen Liga 1 2023-2024 setelah Kemenangan Persib Atas Persikabo 1973
Ketua Tim Peneliti Hari Jadi Persib dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr. Kunto Sofianto, Ph.D. mengatakan, (FGD) yang diadakan di Hotel Grand Cordella Bandung, Sabtu, 16 September 2023 itu hanya merupakan bagian dari rangkaian riset yang tengah dilakukannya.
Karena itu, hasil diskusi, baik saran maupun masukan, dari narasumber dan peserta akan terus didalami.
“Boleh dibilang, ini hanya langkah awal dari riset hari jadi Persib ini. Di FGD ini, kami hanya menyampaikan data awal yang sudah didapat dan menampung berbagai masukan terkait banyak hal yang menyangkut sejarah dan hari lahir Persib dan berbagai pihak yang kompeten dan berkepentingan,” kata Prof. Kunto, dilansir dari persib.co.id.
Adapun tim peneliti hari jadi Persib ini beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA.
Sejatinya, riset dilakukan untuk menjawab keresahan dan keraguan sejumlah kalangan terhadap penetapan 14 Maret 1933 sebagai hari jadi Pangeran Biru. Pasalnya, penetapan waktu tersebut belum bisa dibuktikan secara otentik.
FGD yang dihadiri sekitar 20 peserta offline, termasuk mantan Wali Kota Bandung dan Ketua Umum Persib periode 2003-2013, Dada Rosada, dan ratusan lain secara online melalui platform Zoom, menghadirkan empat narasumber utama.
Selain Prof. Kunto, narasumber lainnya adalah Dr. Hawe Setiawan (budayawan/akademisi Unpas), Drs. Andi Suwirta, M.Hum. (sejarawan UPI) dan Atep Kurnia (pegiat literasi dan penulis buku Maenbal).
BACA JUGA: Kalah dari Persib, Aji Santoso Puji Penampilan Anak Asuhnya
Prof. Kunto mengungkapkan, rangkaian dan momen-momen penting perkembangan perkumpulan sepak bola di Kota Bandung sejak awal abad ke-20 dinilai berkaitan dengan berdirinya sebuah bond sepak bola yang kini dikenal Persib.
Pemaparan Prof. Kunto juga dilengkapi oleh data-data dan pandangan narasumber dan bahkan para peserta secara interaktif memberikan masukan dan saran berharga bagi tim peneliti untuk melahirkan dokumen ilmiah menyangkut hari jadi Maung Bandung.
Community and Activation Manager Persib, Rijki Kurniawan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada tim peneliti yang bersedia turun tangan menelusuri jejak hari jadi tim kebanggaan bobotoh ini. Hal tersebut kerena sudah hampir satu dekade terakhir menjadi isu hangat jurnalis, pegiat literasi, dan bobotoh, setiap bulan Maret datang.
Terima kasih juga kepada seluruh narasumber dan para peserta FGD dari berbagai kalangan, mulai sejarawan dan akademisi dari UPI, UIN, Unjani, pegiat sepakbola Bandung, dan para pelaku sejarah,” ujar Rijki.
Selain itu, Rijki juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, baik offline maupun online.
“Terima kasih atas antusiasme dan keguyubannya memberikan sumbang saran terhadap riset ini. Kita semua berharap, riset ini menghasilkan dokumen ilmiah berharga buat Persib sebagai sebuah klub profesional,” pungkasnya. ***