HALOJABAR.COM-Gejala Dejavu biasa ditandai dengan mengalami keadaan dan situasi yang sama, persis dengan kejadian yang pernah dialami seseorang di waktu lampau.
Sedikit mengenal kondisi ini, kata Dejavu diketahui berasal dari bahasa Prancis déjà vu yang memiliki arti ‘sudah terlihat’.
Kata tersebut pertama kali digunakan pada kisaran tahun 1800.
Gejala Dejavu diketahui sangat unik, karena mengalami kondisi sama. pengalaman yang sedang ia alami saat itu, mirip dengan pengalaman di masa lalu.
Namun pengalaman masa lalunya tersebut sulit diidentifikasi, apakah kejadiannya nyata atau sekadar ilusi atau bisa jadi hanya di alam mimpi.
Gejala Dejavu biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berlalu dengan cepat.
Meskipun demikian, orang yang mengalami kondisi ini akan sangat penasaran. Mereka seolah terkenang dengan sekelebat kejadian yang ia rasakan dan yakini sama persis dengan masa lalunya tersebut.
Selanjutnya penyebab kondisi dejavu belum bisa dipastikan oleh peneliti sekalipun. meskipun terdapat banyak teori tentang penyebab terjadinya dejavu.
Contoh dari kondisi dejavu seperti kita pergi ke suatu tempat, tapi merasa bahwa tempat itu pernah dikunjungi sebelumnya, padahal baru pertama kali.
Keadaan seperti ini bisa terjadi lebih dari satu kali dengan durasi yang bisa berlangsung selama 10-30 detik.
Salah satu teori yang menjelaskan penyebab terjadinya dejavu, adalah Teori Split Perfection.
Teori ini menjelaskan bahwa dejavu terjadi ketika otak manusia membentuk ingatan dalam sekali pandang meskipun dalam waktu yang singkat.
Pada saat itulah otak mulai membentuk memori tentang apa yang dilihat, tanpa ada informasi sebelumnnya.
Selanjutnya ketika kita sedang sangat memperhatikan sesuatu, maka otak seperti mengingat memori yang telah tersimpan.
Hal tersebut menyebabkan seseorang akan merasa bahwa telah memandang, atau mengalami hal yang sama sebelumnya.
