HALOJABAR.COM – Demensia atau kondisi penurunan daya ingat bisa terjadi kepada siapa saja.
Tak hanya menyerang manusia dewasa, usia remaja pun bisa terserang Demensia atau penyakit mudah lupa.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya kekurangan vitamin D.
Sebuah studi observasi yang meneliti lebih dari 12.000 orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin D cenderung tidak mengalami gangguan kognitif.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang tinggi di otak mungkin terkait dengan fungsi kognitif yang lebih baik.
Selain itu, penelitian sebelumnya juga menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan peningkatan risiko penurunan kognitif.
Namun, beberapa penelitian telah meneliti apakah mengonsumsi suplemen vitamin D berdampak pada risiko demensia alias mudah lupa.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan pada 1 Maret di Alzheimer’s & Dementia: Diagnosis, Assessment & Disease Monitoring, para ilmuwan dari University of Exeter di Inggris dan University of Calgary’s Hotchkiss Brain Institute di Kanada menemukan bahwa suplementasi vitamin D mungkin terkait dengan pengurangan risiko demensia.
Melansir healthnews.com, secara khusus, mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D memiliki diagnosis demensia lebih sedikit daripada mereka yang tidak.
Studi kohort prospektif memeriksa 12.388 peserta dari kumpulan data Pusat Koordinasi Alzheimer Nasional AS. Usia rata-rata peserta adalah 71 tahun, dan tidak ada yang menderita demensia pada awal penelitian.
Tim peneliti mencatat peserta mana yang terpapar vitamin D dan mana yang tidak. Kemudian, mereka menilai tingkat kejadian demensia peserta dan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, ras, pendidikan, diagnosis kognitif, depresi, dan apolipoprotein E (APOE) ε4 — gen yang terkait dengan perkembangan penyakit Alzheimer.
