“Kita berharap di periode kepemimpinan Jabar selanjutnya, Jantung Desa tetap dilanjutkan,” kata Dicky.
Dalam membangun Jantung Desa, selain melibatkan komunitas swasta, Jabar Quick Respons (JQR), Vertical Recue Indonesia (VRI), Pemdaprov Jabar juga melibatkan masyarakat. Pertimbangan utamanya adalah proses bisa lebih cepat, menghemat anggaran dan menimbulkan rasa memiliki agar masyarakat ikut serta merawatnya.
“Terutama rasa memiliki ya, karena dengan rasa memiliki fasilitas itu akan ikut dirawat bersama-sama, sehingga manfaatnya bisa lebih lama,” ujarnya.***