Arti dan Makna Mitos Sunda yang Dipercayai sampai Sekarang, Salah Satunya Menakutkan

Arti dan Makna Mitos Sunda yang Dipercayai samapai Sekarang
Ilustrasi - Arti dan Makna Mitos Sunda yang Dipercayai samapai Sekarang. (Pixabay)

Jika dipikir secara logis, larangan ini memiliki maksud agar anak menghormati orang tua dengan tidak melakukan pantangan dan berkelakuan sopan.

4. Bersiul di Malam Hari

Mitos selanjutnya adalah larangan bersiul di malam hari karena dipercaya mengundang mahluk halus. Ada anggapan jika makhluk halus senang dengan suara siulan. Nyatanya, bersiul dianggap perbuatan tidak sopan apalagi jika dilakukan di depan orang yang lebih tua.

Baca Juga : Arti dan Makna Lambang Garuda Pancasila Indonesia

5. Tidak Mengubur Kucing yang Ditabrak

Kucing adalah hewan yang lekat dalam kehidupan orang Sunda. Orang Sunda yang mayoritas Islam menganggap kucing sebagai hewan kesayangan nabi. Tak heran, jika hewan ini begitu disayangi.

Maka itu, akan dianggap Pamali jika Parents menabrak kucing dan tidak menguburkannya. Orang yang tidak mempedulikan nasihat tersebut dipercayai akan mendapatkan kesialan.

6. Menggunakan Baju Hijau di Pantai Selatan

Banyak masyarakat Sunda percaya dengan mitos Nyi Roro Kidul, penguasa dan penghuni mistis pantai Selatan. Nyi Roro Kidul konon memiliki warna kesukaan yakni warna hijau.

Orang yang mengunjungi pantai Selatan dengan menggunakan pakaian berwarna hijau dimitoskan akan diseret oleh Nyi Roro Kidul ke laut. Maka, dalam istilah Sunda ada istilah Pamali, larangan memakai baju berwarna hijau jika ke pantai selatan.

7. Berfoto dengan Jumlah Ganjil

Selanjtunya, ada larangan untuk melakukan foto bersama dengan orang berjumlah ganjil. Dari mitos yang beredar,berfoto dengan jumlah ganjil dipercaya akan mendatangkan musibah. Orang yang berada ditengah-tengah saat berfoto dipercaya akan meninggalkan dunia.

Namun, ada juga yang percaya jika melakukan foto dengan jumlah yang ganjil maka akan ada mahluk astral dalam foto tersebut.

8. Sapu-sapu di Malam Hari

Menyapu dimalam hari juga satu hal yang dianggap pamali oleh masyarakat Sund karena dipercaya akan membuang-buang rezeki.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News