HALOJABAR.COM – Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus berupaya menekan laju inflasi, imbas terus meroketnya harga kebutuhan pokok serta komoditas lainnya seperti beras, cabai dan bawang merah akhir-akhir ini.
Upaya yang telah dilakukan di antaranya dengan memberikan subsidi langsung ke para pedagang beras dan cabai. Pemda juga memberikan bantuan berupa alat pertanian, benih padi, benih bawang merah dan cabai merah, mulsa, pupuk hayati cair, insektisida dan lain-lain kepada kelompok tani.
Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, upaya yang dilakukan merupakan salah satu bentuk intervensi untuk terus menekan Indeks Pengembangan Harga (IPH). Sehingga berdampak langsung pada laju inflasi daerah melalui subsidi yang diberikan langsung kepada para pedagang.
“Upaya tersebut cukup membantu masyarakat dalam mendapatkan harga bahan kebutuhan pokok yang lebih terjangkau,” ucapnya, Jumat 29 Desember 2023.
BACA JUGA: Didedikasikan untuk 150 Anak di KBB, Kang Ace Kembali Gelar Sunatan Massal Eksklusif
Selain itu, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan berbagai alat pertanian kepada para kelompok tani sekaligus penanaman beberapa bibit bawang merah dan cabai merah. Itu merupakan langkah konkret yang telah disusun sejak minggu kedua setelah dirinya menjabat sebagai Pj. Bupati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP), KBB, Lukmanul Hakim mengatakan, pemerintah daerah telah menetapkan KBB sebagai Daerah Penyangga Ketahanan Pangan dan Pendukung Pengembangan Pertanian.
Yakni melalui Surat Keputusan Bupati Bandung Barat No. 100.3.3.2/KEP.858-DKPP/2023 tanggal 3 Oktober 2023 tentang Penetapan Wilayah Penyangga
Ketahanan Pangan di KBB. Untuk itu pihaknya mensupport para petani melalui berbagai program serta bantuan melalui kelompok tani baik yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten.
Berbagai bantuan yang diberikan secara simbolis berupa1.480 gram benih, 720 roll mulsa kepada 10 Poktan cabai, 439 kg benih bawang kepada 2 Poktan bawang, 26 unit Handsprayer, 7 unit power
sprayer dan kelengkapannya,11 unit cultivator, 4 unit traktor roda empat, 130 buah keranjang panen dan 2 unit cold storage kepada 38 Poktan.
