Ragam  

Goks! Inilah Alasan Mengapa Suara Kentut Berbeda-beda

Manfaat Kentut untuk Kesehatan Tubuh
Ilustrasi - kentut. (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM – Apakah kita pernah berpikir dan bertanya atau bahkan memperhatikan mengapa suara kentut itu berbeda-beda? Atau kalian baru sadar ternyata suara kentut itu berbeda beda.

Sebelum kita terus bertanya mengapa berbeda-beda? kita sepakat bahwa ternyata suara kentut kita semua ini berbeda-beda! Lantas, kenapa bisa begitu? Mengapa bunyi kentut itu berbeda-beda?

Sekilas tentang kentut

Meski sering dianggap tidak sopan atau jorok, buang angin atau kentut merupakan suatu hal yang normal dan dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali.

Kentut adalah proses alami tubuh manusia untuk mengeluarkan gas berlebihan pada sistem pencernaan. Ini juga menandakan bahwa organ tubuh sehat dan berfungsi dengan baik.

Akan tetapi, tidak semua kentut itu sama. Ada yang tiba-tiba muncul bau tetapi tidak bersuara sama sekali, sedangkan ada pula yang kentut yang bunyinya keras dan tidak berbau.

Penelitian yang dilakukan oleh Canadian Society of Intestinal Research mengungkapkan bahwa rata-rata tubuh menyimpan sekitar 0,6–1,8 liter gas dalam saluran pencernaan setiap hari.

Gas ini secara bertahap akan dikeluarkan melalui sendawa dan buang angin. Pada umum nya, rata-rata orang akan kentut dalam sehari sebanyak 12–25 kali.

Meski begitu, biasanya orang tidak menyadari bahwa ia buang angin sebanyak itu. Ini karena sebagian besar gas dikeluarkan saat seseorang tertidur.

Alasan mengapa suara kentut itu berbeda-beda

Sobat Halo mungkin tahu bahwa bau kentut dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sebelumnya.

Jika Sobat Halo baru saja makan kacang polong, lobak, sawi, atau nangka muda, tak heran bila Kalian akan langsung kentut. Ini karena semuanya termasuk makanan yang mengandung gas tinggi.

Banyak orang mempercayai bahwa bunyi kentut dihasilkan oleh kepakan kedua sisi bokong yang beradu. Padahal, nyatanya dugaan ini sepenuhnya keliru.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News