Mengenal Istilah Flexing, Pamer Harta ala Sultan! Bagaiaman Cara Menyikapinya?

Mengenal Istilah Flexing, Pamer Harta ala Sultan! Bagaiaman Cara Menyikapinya?
Pixabay

4. Sulit Mendapatkan Teman
Orang-orang yang suka melakukan flexing umumnya akan terkena stereotip buruk yakni kurang memiliki empati.

Alhasil, mereka sulit mendapatkan teman karena orang-orang lebih memilih untuk bergaul dengan pribadi yang sederhana.

Hal ini didukung dengan salah satu penelitian di Jurnal Social Psychology and Personality Science yang menyebutkan bahwa orang-orang cenderung lebih memilih teman dengan tampilan biasa daripada mewah.

5. Mengganggu Kepribadian
Dalam buku The High Price of Materialism yang ditulis oleh Knox College, disebutkan bahwa salah satu efek dari flexing culture adalah dapat membuat seseorang lebih kompetitif, kurang empati sehingga mengganggu kepribadiannya sendiri.

Tips agar Terhindar dari Budaya Flexing
Lantas, bagaimana agar kita dapat terhindar dari budaya flexing? Untuk menghindarinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Stop Mencari Validitas Orang Lain
Tips pertama agar terhindari dari flexing culture adalah dengan berhenti mencari validitas dari orang lain.

Perlu untuk diketahui bahwa semua validasi, ekspektasi dan juga justifikasi dari orang lain tidak sepenuhnya menggambarkan diri kita yang sebenarnya.

Karena pada dasarnya, orang yang paling mengenal kita hanyalah diri sendiri.

2. Berpikir Kritis
Tips kedua untuk menghindari flexing culture adalah dengan berpikir kritis.

Coba biasakan diri untuk lebih kritis dalam berpikir agar segala keputusan yang diambil dapat didasarkan pada logika.

Dengan begitu, kita akan lebih bijak ketika berbelanja dan tidak melakukannya hanya karena ikut-ikutan atau menuruti gengsi.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News