HALOJABAR.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat ada lebih dari seribu laporan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang masuk hingga bulan Desember 2023.
Jumlah kasus itu tersebar hampir di semua kecamatan KBB, terutama di kecamatan yang masuk kategori endemis karena setiap tahunnya selalu muncul kasus terutama ketika memasuki musim pancaroba dari panas ke hujan.
“Sepanjang 2023 ada sebanyak 1.075 kasus DBD yang dilaporkan dari seluruh Puskesmad dan dari jumlah tersebut tiga orang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinkes, KBB, Nurul Rasyihan, Rabu 20 Desember 2023.
Terkait hal itu, dirinya meminta masyarakat untuk mewaspadai peralihan musim dari kemarau ke hujan. Pasalnya, ketika curah hujan tinggi akan muncul genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD di sekitar lingkungan rumah.
BACA JUGA: Berstatus PNS, Dua Bacaleg di KBB Mengundurkan Diri dan Dianggap TMS
Berdasarkan data yang masuk itu, lanjut Nurul, peningkatan kasus signifikan terjadi pada saat pancaroba seperti sekarang. Yakni dari bulan Oktober hingga November 2023, yang disebabkan karena meningkatnya curah hujan sehingga dapat menambah tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Itu jadi potensi munculnya tempat untuk berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti sehingga risiko terjadinya DBD juga meningkat,” kata dia.
Sejauh ini upaya yang dilakukan Dinkes KBB untuk penanggulangan DBD dengan secara rutin melaksanakan kegiatan penanggulangan DBD setiap tahun, baik dari temuan petugas kesehatan maupun dari laporan masyarakat.
Ada dua hal penting yang perlu diketahui yaitu DBD adalah kasus endemis jadi tidak bisa hilang sampai nol kasus. Kemudian cerminan tata kelola yang baik DBD adalah angka kematian yang menurun. Hal lain yang sangat penting dilakukan masyarakat untuk mengendalikan endemisitas kasus DBD adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
