Tantangan Demokrasi di Indonesia pada Pemilu 2024

Tantangan demokrasi di Indonesia
Ilustrasi - Tantangan demokrasi di Indonesia. (Pixabay)

Seperti yang kita ketahui pesta pemilu yang telah berakhir, yaitu pilpres dan pileg 2024 mendapat banyak sorotan khususnya bagi anak muda. Bagaimana tidak, di pemilu kali ini anak muda berjumlah 56,45 persen dari total seluruh pemilih.

Salah satu yang menjadi sorotan publik di pemilu tahun ini yang menjadi tantangan politik negara adalah kecurangan pada proses pemilu. Keadilan yang seharusnya diciptakan negara demokrasi, terlebih saat proses pemilu ternyata tidak sejalan dengan tujuannya. Masih banyak orang yang memanfaatkan momen pemilu sebagai tempat bermain politik yang tidak sesuai dengan demokrasi.

Untuk lebih jelasnya kita semua dapat melihat kecurangan yang terstruktur dan masif itu dalam sebuah film berjudul “Dirty Vote” karya Dhandy Dwi Laksono yang di upload oleh youtube channel Dirty Vote. Film ini menjadi arsip jurnalistik tentang proses pemilu 2024 yang terdapat banyak bukti yang diduga kecurangan pada pemilu 2024. Proses demokrasi seperti pemilu masih berjalan namun tidak berlangsung secara bebas dan adil.

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Demokrasi: Sejarah Pemilu di Indonesia Terlengkap

“Indonesia akan terus mengklaim masih demokrasi karena punya pemilu tapi pemilunya menghasilkan otokrasi. Jadi menang dari proses demokrasi, tapi sebenarnya melaksanakan kebijakan yang melemahkan sendi-sendi demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan berekspresi.”, kata Ignatius Haryanto seorang dosen dan peneliti media.

Selain tantangan demokrasi di dalam proses pemilu, Indonesia juga mendapat tantangan dalam kebebasan berpendapatnya. kebebasan ini memiliki dasar hukum yang telah diatur dalam pasal 28 UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang menyatakan bahwa kebebasan bertanggungjawab dan bertindak untuk menyampaikan pendapat dimuka umum.

Seorang mantan jurnalis tersohor di Indonesia yaitu Aiman Wicaksono dilaporkan atas dugaan berita hoax dan ujaran kebencian. Aiman yang menyampaikan kewajiban aparatur negara untuk bersikap netral pada pemilu justru dipanggil oleh Polda Metro Jaya. Aiman menyatakan bahwa ada anggota polisi yang diminta komandannya untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News