Unik, 5 Tradisi Ngabuburit Warga Bandung saat Zaman Dulu

tradisi ngabuburit
Ilustrasi, Bandung Tempo Dulu. (Native Indonesia)

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Game PC Seru untuk Isi Waktu Ngabuburit Puasa 2024

4. Bermain Layangan dan Sepak Bola

Jika selesai mandi di sumur bor, masyarakat duduk-duduk di Alun-alun Bandung. Mereka duduk sambil menyaksikan keramaian di sekitarnya. Ada banyak anak-anak bermain di situ.

Anak-anak bermain banyak hal, ada yang menerbangkan layangan hingga bermain sepak bola.

Dengan ngabuburit ini, menunggu waktu berbuka puasa menjadi tak terasa.

“Sambil leha-leha di bawah pohon, mereka mengamati anak-anak yang ngadu layangan, main bola, dan terkadang di Alun-alun ada pertunjukan balon gas. Tanpa terasa, sebentar saja waktu berbuka puasa telah tiba,” tulis Muhammad Fajar N, dkk.

5. Ngurek

Di sisi lain, masih di dekat Alun-alun, ada Sungai Cikapundung. Bantaran sungai ini disusuri kelompok-kelompok anak muda untuk mencari belut. Belut bersarang di lubang-lubang di bantaran sungai, di sawah, atau di selokan.

Cara mendapatkan belut adalah dengan ngurek. Ngurek sebenarnya merujuk pada aktivitas memilin seutas benang nilon yang di ujungnya terdapat kail berumpan cacing yang disebut ‘urek’. Pilinan itu mengandalkan jempol dan telunjuk. Gerakannya seperti memainkan bulu unggas ke lubang telinga.

Belut akan menyantap umpan dan akan menarik ‘urek’ ke dalam. Orang yang memancing belut itu akan saling tarik dengan belut. Jika belutnya berukuran besar, tentu penarik harus mengeluarkan tenaga ekstra. Berlainan jika belutnya kecil, akan mudah ditarik.

Kaum muda ini ngurek dalam rangka ngabuburit dengan menyusur sungai Cikapundung untuk mencapai sawah-sawah, kolam, dan selokan, hingga menjelang Magrib.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News