HALOJABAR.COM – Bagi kaum perempuan, kuku merupakan salah satu anggota tubuh yang selalu dirawat agar terlhat cantik.
Banyak yang meremehkan pentingnya kaku bagi manusia. Saat kuku retak, penting untuk memahami alasannya, dapat mengatasi penyebab yang mendasarinya, dan mencegah insiden di masa mendatang.
Melansir dari HealthNews, kuku retak adalah kuku rusak yang tidak lagi mulus dan bersih. Mereka dapat memiliki celah memanjang atau horizontal atau terbelah di kuku. Beberapa mungkin hancur atau muncul dengan retakan, terkelupas, atau mengelupas.
Meskipun rasa sakit atau nyeri dapat menyertai temuan ini, kuku yang retak mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Kuku retak dapat muncul tiba-tiba karena trauma atau berkembang dalam waktu lama karena masalah medis atau perawatan yang buruk.
Kuku pecah-pecah dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Sangat penting untuk menentukan penyebabnya karena akan menentukan pengobatan khusus. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit Anda untuk membantu mendiagnosis dan merawat kuku Anda yang pecah-pecah.
Berikut beberapa penyebab kuku pecah-pecah:
- Trauma
Anda mungkin terlibat dalam suatu kecelakaan, seperti memotong sayuran di dapur atau pekerjaan pekarangan yang melukai kuku Anda. Seringkali, orang menggunakan kuku sebagai alat untuk membuka kaleng dan botol, yang dapat merusaknya.
- Air
Terus-menerus merendam kuku Anda dalam air dalam waktu lama, seperti saat mencuci piring, dapat melembutkan dan mengeringkan kuku Anda, seperti yang terjadi pada kulit.
- Produk keras
Banyak produk keras, seperti aseton dalam penghapus cat kuku atau formaldehida dalam cat kuku, dapat mengeringkan dan merusak kuku yang menyebabkan kelemahan, retakan, dan perubahan warna.
- Usia
Seiring bertambahnya usia, kuku menjadi lebih tipis dan lebih lemah, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan retak.
- Kondisi medis
Banyak kondisi medis yang menyebabkan kerusakan pada kuku, seperti psoriasis, anemia, masalah tiroid, disfungsi hati, masalah ginjal, infeksi jamur atau bakteri, kanker, dan kehamilan.
- Obat-obatan
Banyak obat yang dapat merusak kuku, seperti kemoterapi, antikonvulsan, dan retinoid oral.
- Kekurangan gizi
Beberapa kekurangan nutrisi menyebabkan kuku rusak dan pecah-pecah, seperti zat besi, vitamin B (asam folat, B12, dan biotin), protein, omega 3, dan seng.
