Ragam  

6 Februari Diperingati Sebagai Hari Anti Sunat Perempuan Internasional

Hari Anti Sunat bagi Perempuan (parapuan.co)

HALOJABAR.COM- Mungkin sebagian besar orang belum tahu bahwa tanggal 6 Februari dikenal sebagai The Internasional Day of Zero Tolerance for Female Genital Mutilation atau Hari Anti Sunat Perempuan Internasional.

Mengutip dari laman beautynesia.id, momen ini telah ditetapkan oleh majelis umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sejak tahun 2012 demi melindungi perempuan dan anak-anak gadis dari praktik mutilasi alat kelamin.

Meskipun di beberapa negara masih banyak yang mempraktikan hal tersebut, namun melansir dari laman Voaindonesia.com, praktik ini secara umum ditolak karena menimbulkan risiko kesehatan serius.

Peringatan hari ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak bahaya sunat pada perempuan. Selain itu, hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk upaya untuk menghilangkan praktik sunat pada perempuan di seluruh dunia.

Melansir dari laman tagar.id, sunat atau khitan pada perempuan adalah semua prosedur yang melibatkan tindakan mengubah atau melukai alat kelamin perempuan untuk alasan non-medis.

Dalam masyarakat tertentu, praktik ini dilakukan oleh seorang tukang sunat tradisional ataupun klinik sunat perempuan modern yang melibatkan pengangkatan atau pemotongan labia dan klitoris dengan pisau kecil atau alat khusus lainnya.

Menurut PBB dan WHO, sunat perempuan mencerminkan ketimpangan gender yang mengakar, sekaligus bentuk ekstrem diskriminasi terhadap perempuan dan anak-anak perempuan.

Sejarah Hari Anti Sunat Perempuan Internasional

Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 6 Februari sebagai Hari Internasional Tanpa Toleransi untuk Mutilasi Alat Kelamin Perempuan.

Hal ini bertujuan untuk memperkuat dan mengarahkan upaya penghapusan praktik ini.

Sejak 2008, UNFPA, bersama dengan UNICEF telah memimpin program global terbesar untuk mempercepat penghapusan mutilasi alat kelamin perempuan.

Program bersama saat ini berfokus pada 17 negara di Afrika dan Timur Tengah dan juga mendukung inisiatif regional dan global.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News