HALOJABAR.COM– Ajudan mantan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menceritakan kronologis Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam sidang kasus suap proyek pengadaan CCTV dan jaringan Internet Services Provider (ISP) di Pengadilan Negri (PN) Klas 1A Bandung, pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Sidang lanjutan kasus suap Bandung Smart City ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sedikitnya 6 orang saksi. Keenam saksi itu meliputi, Benny Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA), Andreas Guntoro Manajer PT SMA, Rizal Hilman selaku Sekretaris Pimpinan Wali Kota Bandung, Andri Susanto Ajudan Yana Mulyana, Wanda Aulia Ajudan Kadishub Kota Bandung, dan Harry Hartawan.
Kemudian salah saksi, yakni Andri Susanto yang merupakan ajudan Yana Mulyana mengungkapkan kronologis penangkapan atasannya tersebut, yang terjadi pada Jumat, 14 April 2023 2023. Ia mengaku sebelum terjadinya OTT KPK di Rumah Dinas Wakil Walikota Bandung, terdakwa Yana Mulyana terlebih dahulu menerima beberapa tamu.
“Pas selesai acara di Ujungberung (Bandung) terus bapak (Yana Mulyana) pulang ke rumah (di Jalan Nyland nomor 11A, Bandung), di sana itu sudah janji dengan pak Rizki DPKP III sama Kesbangpol bu Nani, katanya mau menandatangani surat,” kata Andri dalam keterangan kesaksiannya di persidangan.
Lalu, JPU juga mencecar beberapa keterangan saat terjadi OTT tersebut. “Ada ga pak Dadang Darmawan,” tanya JPU. “Ada tapi gak janjian sama saya pak. Pas nyampe di jalan Nyland tiba-tiba sudah ada pak Dadang (salah satu terdakwa dalam kasus suap Bandung Smart City),” jawab Andri
JPU menanyakan terkait keberadaan Dadang pada saat itu, Andri mengatakan Mantan Kadishub Kota Bandung itu datang bersama ajudannya, yakni Wanda Aulia. “Jadi Pak Yana pulang, Pak Dadang udah ada pak. Datang sama Wanda sama ajudannya kayaknya,” katanya.
