Mendagri Soroti Inflasi di KBB, Minta Kepala Daerah Berikan Atensi Serius

Plt Menko Polhukam Tito karnavian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Foto/Tangkapan Layar Zoom)

HALOJABAR.COM Harga kebutuhan pokok di masyarakat yang masih tinggi menyebabkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi daerah dengan angka inflasi di peringkat pertama dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat di minggu ketiga bulan November 2023.

Kondisi tersebut mendapatkan perhatian serius dari Mendagri Tito Karnavian yang menyebutkan nama Kabupaten Bandung Barat dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi 2023 secara zoom seluruh kepala daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota, yang dipimpin oleh Mendagri dan dihadiri Menaker serta BPS, Senin 20 November 2023.

“Ini harus jadi atensi, untuk wilayah di pulau Jawa dengan angka inflasi tinggi di Jawa Barat ada Bandung Barat, kemudian ada juga Blora, Semarang, Gunung Kidul, Blitar, Kebumen, Serang, Pasuruan, dan Tegal,” sebut Tito saat zoom.

Penyebabnya karena faktor tingginya harga kebutuhan pokok utamanya beras, cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir. Oleh karenanya harus ada perhatian serius dari kepala daerah mengatasi hal tersebut, selain bekerja sama antar daerah dan menggalakan gerakan menanam.

BACA JUGASoal Harga Bahan Pokok yang Meroket, Disperindag Jabar: Kenaikannya tidak Terlalu Signifikan

Terkait hal tersebut, Ketua MPI KNPI KBB, Lili Supriatna meminta agar masalah inflasi menjadi perhatian dari Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif yang baru saja menjadi orang nomor satu di KBB sejak tanggal 20 September 2023. Sebab bukan tidak mungkin hanya gara-gara tidak mampu mengendalikan inflasi kebutuhan pokok, jabatan Pj bupati diganti seperti yang terjadi dengan Pj Wali Kota Cimahi beberapa waktu lalu.

“Persoalan inflasi harus jadi perhatian serius Pj Bupati (Arsan Latif). Beliau harus fokus pada tugas pokoknya saat diangkat dan diberi amanat menjadi Pj bupati,” ucap Lili saat ditemui di Padalarang.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News