Pengertian hingga Cara Mengobatinya Somnabulisme, Gangguan Tidur Sambil Berjalan

Pengertian hingga Cara Mengobatinya Somnabulisme
Pengertian hingga Cara Mengobatinya Somnabulisme. (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Ternyata di dunia ini ada beberapa orang yang tidur sambil berjalan. Hal ini mungkin terdengar aneh, tetapi ini bisa terjadi pada siapapun bahkan orang di sekitar kita dan mereka melakukannya tanpa sadar.

Oleh karena itu kami sedikit menulis tentang somnabulisme untuk kalian agar kalian tahu dan apakah berbahaya tidur sambil berjalan. Langsung saja MARKISA! mari, kita simak bersama!

Apa Itu Somnabulisme

Gangguan tidur berjalan atau somnambulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan tidur di mana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur.

Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar juga, termasuk dalam gejala gangguan tidur berjalan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Olahraga Cegah Gangguan Tidur

Penyebab Penyakit Tidur Berjalan

Penyebab terjadinya penyakit tidur berjalan belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga diturunkan dari orang tua ke anak. Seseorang berisiko tinggi mengalami tidur berjalan jika kedua orang tuanya memiliki riwayat penyakit ini.

Penyakit tidur berjalan bisa dialami oleh siapa saja., ada sejumlah kondisi yang sering dikaitkan dengan terjadinya sleepwalking, yaitu:

  • Kurang tidur
  • Kelelahan
  • Tidur tidak teratur
  • Stres
  • Mabuk
  • Penggunaan obat tertentu, seperti antipsikotik, stimulan, atau antihistamin

Selain kondisi-kondisi di atas, beberapa kondisi kesehatan, seperti demam, GERD, gangguan irama jantung, asma, sleep apnea, atau sindrom kaki gelisah, juga sering dihubungkan dengan munculnya penyakit tidur berjalan.

Baca Juga: Mengenal Sleep Paralysis, Gangguan Tidur yang Selalu Disebut dengan Ketindihan Makhluk Halus

Gejala Penyakit Tidur Berjalan

Pada dasarnya, tidur terbagi memiliki 2 tahapan tidur, yaitu tahapan tidur rapid eye movement (REM) dan tahapan non-rapid eye movement (NREM). Tahapan ini akan berlangsung dalam siklus yang terus berulang. Pada tahap NREM akan terjadi 3 fase tidur, yaitu:

  • Fase 1, yaitu mata terpejam, namun masih mudah terbangun
  • Fase 2, yaitu irama jantung mulai melambat, suhu tubuh menurun, dan tubuh bersiap untuk tidur dalam
  • Fase 3, yaitu fase tidur nyenyak, di mana seseorang akan sulit dibangunkan

Penyakit tidur berjalan terjadi di fase 3 tahap NREM. Saat mengalami penyakit tidur berjalan, seseorang biasanya akan mengalami keluhan dan gejala, seperti:

  • Berjalan-jalan dalam keadaan tidur
  • Melakukan berbagai aktivitas dalam keadaan tidur
  • Duduk di tempat tidur dengan mata terbuka tapi masih dalam keadaan tidur
  • Mata terbuka namun dengan tatapan kosong
  • Kebingungan dan tidak mengingat apa yang dilakukan ketika terbangun
  • Mengigau dan tidak merespon percakapan
  • Berperilaku agresif atau kasar saat dibangunkan
  • Kantuk pada siang hari

Gangguan tidur yang terjadi pada orang dewasa dapat melibatkan perilaku yang lebih rumit, seperti memasak, makan, memainkan alat musik, bahkan menyetir.

Baca Juga: Mengatasi Insomnia dengan Aman, Pilih Obat Tidur yang Efektif

Diagnosis Penyakit Tidur Berjalan

Untuk mendiagnosis penyakit tidur berjalan, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Dokter juga akan bertanya kepada keluarga atau teman sekamar tentang kebiasaan tidur pasien.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News