Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kemungkinan lain yang menyertai atau menyebabkan penyakit tidur berjalan. Selanjutnya, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti:
Polisomnografi
Polisomnografi atau sleep study dilakukan dengan merekam semua kegiatan tidur guna mengamati gelombang otak, kadar oksigen dalam darah, denyut jantung, pola nafas, serta pergerakan mata dan kaki, yang terjadi selama tidur.
Elektroensefalografi
Elektroensefalografi (EEG) bertujuan untuk mengukur aktivitas listrik di otak jika dokter mencurigai adanya kondisi kesehatan lain yang mendasari terjadinya penyakit tidur berjalan.
Baca Juga: Sering Tidur Diatas jam 12 Malam? Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan
Pengobatan Penyakit Tidur Berjalan
Penyakit tidur berjalan umumnya tidak membutuhkan pengobatan, karena dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, jika kondisi ini sudah membahayakan atau mengganggu banyak orang, maka pengobatan diperlukan.
Pengobatan penyakit tidur berjalan akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah:
1. Penerapan sleep hygiene
Saat mengalami penyakit tidur berjalan, seseorang disarankan untuk memperbaiki lingkungan dan kebiasaan tidur yang kurang baik sebelumnya. Menerapkan sleep hygiene bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
- Membuat pola tidur yang teratur
- Menghindari konsumsi minuman berkafein dan yang mengandung alkohol berdekatan dengan waktu tidur
- Membuang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur
- Membuat kamar tidur menjadi senyaman mungkin
- Melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran sebelum tidur, misalnya mandi air hangat atau membaca buku bacaan yang isinya ringan
Selain itu, penderita penyakit tidur berjalan juga disarankan untuk memperbaiki pola hidup dengan mengelola stres dengan cara yang positif dan berolahraga dengan rutin.
2. Psikoterapi
Salah satu contoh psikoterapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif (CBT) untuk mengubah pola pikir pasien terkait gangguan tidur yang dialami sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
3. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengurangi frekuensi terjadinya tidur berjalan tiap malam. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan adalah obat golongan antidepresan atau golongan benzodiazepine, seperti clonazepam.