Sering Tidur Setelah Sahur? Ini Dampak Buruknya

Tips Ampuh Agar Mudah Bangun Sahur, buat Kamu yang Sulit Terjaga
Ilustrasi tidur siang. (Unsplash/Bruce Mars)

HALOJABAR.COM- Sebelum menjalankan ibadah puasa, selaku umat muslim kita dianjurkan untuk melakukan sahur terlebih dahulu. Dalam melakukan sahur, kita sudah tidak boleh makan dan minum ketika telah memasuki waktu imsak atau terdengar kumandang adzan subuh.

Setelah melakukan sahur, sebagian orang akan tidur. Sebab, beberapa beralasan karena mengantuk setelah merasa kenyang saat makan sahur. Padahal hal tersebut sangat tidak disarankan bahkan dapat menimbulkan beberapa dampak buruk.

Tentunya Anda perlu tahu tentang apa saja dampak buruk yang akan timbul ketika sering tidur setelah sahur. Penasaran? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Dampak Buruk dari Tidur Setelah Sahur Bagi Kesehatan

Berikut ini beberapa dampak buruk yang akan timbul ketika sering tidur setelah sahur.

1. Meningkatkan resiko heartburn

Pada saat makanan masuk ke dalam perut, maka dapat meningkatkan produksi asam dalam anggota tubuh tersebut. Apabila setelah sahur atau makan, lalu Anda berbaruing atau tertidur, maka tubuh akan kesulitan mencerna makanan.

Lalu hal tersebut akan membuat asam kembali naik ke esofagus dan dapat memicu refluks. Kondisi tersebut akan membuat dada menjadi terasa panas dan perih. Hal tersebut biasa disebut dengan heartburn. Jika mengalami hal tersebut, akan menimbulkan rasa tidak nyaman saat berbaring atau membungkuk.

2. Menurunkan Kualitas tidur

Suatu hal yang wajar ketika Anda merasa mengantuk setelah makan. Meski begitu, perlu Anda tahu bahwa tidur setelah sahur akan membuat kualitas tidur menjadi turun.
Apalagi pada saat sahur Anda makan dengan porsi yang sangat besar.

Sebab, nantinya sistem pencernaan pada tubuh Anda tidak bisa bekerja dengan baik. Akibatnya adalah akan membuat tidur dan kesehatan menjadi terganggu. Dengan begitu, pada saat bangun Anda akan merasa lebih lelah.

3. Meningkatkan resiko Obesitas

Berbaring atau tidur usai sahur juga dapat membuat sistem pencernaan terganggu sehingga makanan yang masuk ke perut tidak dapat dicerna dengan baik. Meski bukan satu-satunya faktor yang dapat memicu Obesitas, kebiasaan ini membuat tubuh tidak dapat membakar kalori sehingga memicu kenaikan berat badan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News