Tumpukan Sampah Masih Terjadi di 22 TPS di Kota Bandung

Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau kondisi TPS di Jalan Banten, Kota Bandung. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

HALOJABAR.COM – Perlahan permasalahan sampah di Kota Bandung mulai teratasi. Dari 55 TPS yang sempat overload kini telah tersisa 33 TPS atau masih ada 22 TPS yang overload. Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan, terus berkoordinasi dan turun langsung ke lapangan untuk mengurai permasalahan tersebut.

“Saya tiada hari tanpa kontrol TPS terutama TPS-TPS yang masih perlu ada kendali dan atensi. Misalnya penanganan sampah di RW 5 Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal ternyata sebetulnya di sini sudah cukup baik,” ucap Ema.

Untuk menangani 33 TPS yang masih overload, pihaknya terus berkoordinasi untuk aktivasi Sarimukti dan tetap membuka TPA darurat Cicabe.

“Sampai saat ini sudah 51 rit sampah yang kita angkut ke Cicabe. Tapi ini tidak bisa bertahan lama. Kita masih bergantung kepada TPA Sarimukti. Kalau di sana sudah 100 persen, saya berani ambil kebijakan untuk kita berhenti di Cicabe dan kembali lagi semua ke Sarimukti” ujarnya.

Oleh karena itu, pada 14 Mei 2023 mendatang pihaknya akan berkeliling ke seluruh RW sambil menjalankan praktik baik dari contoh keberhasilan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh RW 12 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal.

“Karena di sana sampah itu selesai di TPS. Keren kalau itu semua terjadi di 1.558 RW se-Kota Bandung,” bebernya.

Menurutnya, program Kang Pisman sebetulnya berjalan baik. Dalam kondisi normal pun sampah yang dihasilkan tiap hari sebanyak 1.500 ton. Jumlah yang bisa diangkut oleh Pemkot Bandung ke TPA sebanyak 1.200 ton. Sedangkan 300 ton sisanya itu optimalisasi kinerja Kang Pisman.

“Coba bayangkan kalau 300 ton itu dikali sebulan atau tahun, pasti tidak tertangani. Kota ini nanti jadi lautan sampah,” ungkapnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News