HALOJABAR.COM – Belum lama ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa ada 12 provinsi yang menetapkan Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak.
Saat ini kasus campak tak hanya menyerang usia anak dan balita saja, bahkan bisa berdampak pada segala usia. Mewaspadai gejala dan penularan campak terutama pada anak mesti dilakukan, dalam rangka pencegahan sejak anak masih usia dini dengan cara imunisasi.
Penyakit campak merupakan infeksi virus serius yang disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus.
Biasanya penyakit campak ini sering menyerang anak-anak dan tergolong ke dalam penyakit yang menular (infeksius). Seperti yang kita ketahui, penyakit yang dikenal juga sebagai Morbili atau Measles ini dapat dicegah dengan Imuniasi (PD3I).
Kebanyakan orang menganggap campak hanya sebagai ruam kecil dan demam yang akan hilang dalam beberapa hari. Namun, fakta menyebutkan campak dapat menyebabkan kematian dan komplikasi kesehatan yang serius terutama pada anak di bawah usia 5 tahun.
Maka dari itu, sebagai orang tua ada baiknya memahami bagaimana gejala dan penularan campak.
Gejala Campak
Tanda awal gejala campak akan muncul ketika 1-3 hari pertama sakit. Sementara penularan penyakit campak akan berlangsung selama 4 hari sebelum dan 4 hari setelah timbulnya ruam merah pada kulit.
Infeksi yang disebabkan campak akan terjadi selama beberapa minggu, dari 7-14 hari saat terpapar virus serta inkubasi yang terjadi selama 7-18 hari.
Adapun gejala campak sebagai berikut:
-Demam akan berlangsung 3 hari dengan suhu lebih dari 38 derajat C.
-Demam disertai salah satu gejala seperti batuk, pilek mata merah maupun mata berair.
-Muncul bercak kemerahan yang dimulai dari belakang telinga.
-Makulopapular atau ruam kulit tampak sedikit menonjol dengan warna yang berbeda dari kulit biasanya dan berlangsung selama 3 hari atau lebih dengan kisaran 4-7 hari akan menjalar keseluruh tubuh.
-Pipi bagian dalam muncul Koplik’s spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah.
Cara Penularan Campak
Campak adalah salah satu penyakit yang mudah menular. Jika 1 orang terinfeksi, maka 9 dari 10 orang di sekitarnya juga akan terinfeksi jika mereka tidak melakukan vaksinasi.
