Mengenal Apa Itu Sampurasun, Istilah Salam dalam Bahasa Sunda

Mengenal apa itu kata sampurasun dalam bahasa Sunda. (Foto: linktree)

HALOJABAR.COM – Banyak penyampaian kata salam di berbagai dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri juga terdapat berbagai penyampain salam tergantung dari masing-masing daerah, mulai dari Jawa, Bali, hingga Sunda.

Penyampaian salam pembuka dalam Sunda yang sudah lumrah diucapkan adalah ‘sampurasun’.

Sampurasun pada dasarnya bukan hanya sekadar kata sapaan yang biasa menjadi pembuka dalam setiap pidato atau dalam setiap sambutan.

Baca Juga: 5 Filosofi Sunda yang Dapat Dijadikan Landasan Hidup, Junjung Kasih Sayang dan Saling Menghormati

Kata Sampurasun memiliki makna lebih dari itu yang tentunya menjunjung tinggi keadiluhungan adat Sunda.

Seperti yang sudah banyak diketahui, adat Sunda ini mewarisi pandangan hidup dari nenek moyangnya yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, terutama agama Islam.

Untuk itulah, masyarakat Sunda selalu hidup dalam ruang lingkup yang sopan santun, halus, dan bertatakrama.

Hal ini tercermin dalam etimologi adat Sunda yang dalam Bahasa Sansekerta kata Sunda berasal dari kata Sund atau Suddha yang artinya terang, bersinar, berkilau, dan putih.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Punteun dalam Bahasa Sunda, Kata Perlambang Kesopanan

Makna Sampurasun dalam Budaya Sunda

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Sampurasun merupakan kata sapaan yang lumrah diutarakan oleh masyarakat Sunda pada umumnya.

Sampurasun ini biasa dikemukakan dalam pidato atau sapaan saat bertemu sesama masyarakat Sunda, baik yang lebih muda maupun pada yang lebih dewasa.

Biasanya, sapaan Sampurasun ini disambut dengan jawaban berbunyi “Rampes”.

Hal tersebut kemudian menjadikan kata sapaan Sampurasun dan Rampes tidak bisa terpisahkan lagi.

Baca Juga: Penggunaan dan Penempatan Konteks Kata Punteun dan Mangga dalam Bahasa Sunda

Arti Kata Sampurasun

Pengertian lain dari kata Sampurasun juga diungkapkan oleh seorang pemerhati budaya dan adat Sunda dari Institute Teknologi Bandung, LQ Hendrawan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News