Mengenal Istilah Copycat Crime, Dampak Negatif Terlalu Sering Baca Berita Kriminal

pembunuhan ibu-anak di subang
Ilustrasi garis polisi, kriminal dan kejahatan. (Geralt/Pixabay)

HALOJABAR.COM – Apa yang sebenarnya akan terjadi jika kita sering membaca Berita-berita kriminal? Mungkin kita akan menambah wawasan atau bahkan ada ketertarikan menjadi seorang penjahat dengan melakukan cara-cara yang selalu disebutkan dalam berita atau kronologinya. Istilah ini dikenal juga sebagai Copycat Crime.

Dan mari kita kenali istilah ini dan apakah benar orang-orang dengan label ini sering membaca berita-berita kriminal? Mari kita simak!

Pengertian Copycat Crime

Copycat mengacu pada seseorang yang mengadopsi, meniru atau mengikuti hal yang sama seperti yang orang lain lakukan, contohnya anak kecil yang meniru tingkah laku tak sopan orang tua atau seseorang yang meniru apa yang dilakukan orang yang dia idolakan atau disukai.

Copycat terlihat sama seperti plagiat, namun ada perbedaan besar, plagiat meniru sebagian, sedangkan copycat meniru keseluruhan. Dan crime berasal dari bahasa inggris yang berarti kriminal atau tidak kejahatan. Jadin Copycat Crime adalah suatu tindakan peniruan keseluruhan dari tindakan atau cara-cara bagaimana melakukan tindakan kejahatan.

Ciri-ciri Copycat Crime

ada dua ciri yang begitu menonjol dari orang orang yang selalu melakukan Copycat crime yaitu

1. Ingin diakui seperti panutannya

Fakta yang satu ini terdengar seolah mereka iri dengan orang lain yang menjadi panutannya dan mungkin mereka selalu mengidolakan para penjahat itu sehingga mereka ingin seperti idolanya.

Mereka yakin bahwa identitas mereka diakui setelah meniru orang lain meski itu lewat jalur kriminalitas. Sehingga, mereka pun tak merasa bersalah untuk melakukan sebuah tindak kriminal.

Padahal, meniru kejahatan bukanlah solusinya. Hal itu dituturkan oleh psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi di salah satu situs. Ariani menyatakan bahwa seseorang mencoba meniru orang lain yang dianggap keren tujuannya agar nilai dirinya di mata orang lain terangkat meski terkadang gagal. Dan ingat menjadi jahat tidaklah keren!

2. Kurang mampu mengekspresikan diri

Yang terakhir, mereka termasuk tipikal pribadi yang kurang cakap dalam mengekspresikan diri. Mereka menyalin kejahatan dari seseorang tanpa merasa bersalah karena mereka sering bingung untuk melakukan sesuatu yang positif.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News