Puluhan Pemuda di Kabupaten Bandung Diedukasi Bahaya Radikalisme dan Intoleran

Skema diskusi panel dikemas dengan sangat menarik. Diskusi panel ditemani oleh Ruli Yuliana selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Bandung, Erwin Irawan selaku Wakil Presiden Mahasiswa UNINUS, dan Dani Miftahul Akhyar selaku Head Of Community Development & PR Smartfren.

BACA JUGA: Waspadai! 6 Dampak Negatif Intoleransi dan Cara Menyikapinya

“Gen Z perlu disiapkan untuk pesta demokrasi yang akan mendatang. Hoaks dan radikalisme yang sudah merajarela perlu diwaspadai. Harapannya, peserta yang hadir memiliki bekal dan karakter yang kuat serta dapat menyebarluaskan ilmu yang telah didapat,” jelas Raka.

Kang Ruli Yuliana menambahkan bahwa pengolahan informasi yang masuk masih perlu pendampingan-pendampingan. Karang taruna percaya bahwa benteng agama dan keluarga pun berperan penting pada zaman kemajuan teknologi yang masif.

Sasaran radikalisme salah satunya adalah mahasiswa. Radikalisme mengintai dengan tipu dayanya. Radikalisme yang ada memiliki ciri-ciri seperti anti-Bhineka, anti-UUD, anti-Pancasila, dan anti-NKRI. Pengaruh media sangat rentan. Kemudahan viralnya informasi memicu munculnya hoaks yang berpengaruh terhadap krisis identitas.

“Hoaks dan radikalisme dapat berjalan beriringan dan mengalami percepatan yang laju. Keduanya masuk dengan damai. Dengan tangan bergandengan, pemuda akan bergerak dengan bijaksana dan cerdas,” ujar Ruli.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News