Selain Merokok, Inilah Faktor dan Kebiasaan Buruk Pemicu Kanker Mulut

ilustrasi rokok yang bisa menyebabkan kanker mulut/geralt/PIXABAY

HALOJABAR.COM – Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok aktif terbesar ketiga di dunia setelah China dan India.

Hal tersebut berdasarkan  laporan Tobacco Atlas pada tahun 2020 yang menyatakan bahwa jumlah komsumsi rokok di Indonesia mencapai 322 miliar batang.

Melansir website Kementerian Kesehatan RI, asap rokok mengandung senyawa PAH (misalnya benzo(a)pirena dan dimetilbenz(a)antrazena) serta Nikotin dan 4-(methylnitrosoamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NNK).

Asap rokok dengan Senyawa PAH-nya, disamping dapat menyebabkan mutasi langsung pada DNA ternyata juga dapat memacu aktivasi faktor-faktor pemicu pembelahan sel, seperti NF-kB dan AP1. senyawa PAH juga akan dapat memicu perkembangan tumor lebih cepat lagi. Sedangkan Nikotin dan NKK terbukti dapat memacu peningkatan proliferasi sel-sel tumor paru.

Para perokok memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok dari penyakit kanker. 10 tahun setelah berhenti merokok, resiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal dan pankreas juga akan menurun.

Kanker mulut menyumbang sekitar tiga persen dari seluruh kanker yang didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Diperkirakan 54.540 orang dewasa di negara tersebut akan didiagnosis menderita kanker mulut atau orofaringeal tahun ini, seperti dilaporkan Medicaldialy, Rabu.

Skrining untuk kanker mulut membantu dalam mendeteksi penyakit pada tahap awal, ketika pengobatan lebih mudah dan lebih efektif. Beberapa tanda awal kanker mulut di antaranya mati rasa, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan pada wajah, leher, atau di dalam mulut, hingga kesulitan mengunyah, menelan dan menggerakkan lidah.

Terjadinya penyakit ulkus mulut yang menyakitkan atau luka yang mudah berdarah dan tidak sembuh selama beberapa minggu juga bisa menjadi tanda kanker mulut.

Selain itu, kanker mulut dapat ditandai bila seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja, perubahan dalam ucapan, adanya bercak putih atau merah pada lapisan mulut atau lidah, dan benjolan yang menetap di mulut atau leher.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News