HALOJABAR.COM- Salah satu aktor dibalik kasus suap pengadaan CCTV dan Internet Service Provider (ISP), Bandung Smart City, Khairur Rijal Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdishub) Kota Bandung non aktif mengaku sempat dimintai uang senilai ratusan juta untuk bisa keluar dari jeratan hukum.
Khairur Rijal mengungkapkan pihak yang menawarkan tindakan kotor ini merupakan salah seorang tahanan KPK di Rutan C1 lantai 9 Gedung KPK.
Usai tertangkap tangan bersama dua orang lainnya yakni mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Kepala Dinas Perhubungan, Dadang Darmawan pada Jumat 15 April 2022, Khairur Rijal mengaku langsung digiring ke Kantor KPK di Jakarta dan ditempatkan di ruang C1 lantai 9.
BACA JUGA: Sidang Kasus Suap Bandung Smart City: Terdakwa Berdalih Soal Atensi Dewan
Esok harinya pada tanggal 16 April 2022, Rijal mengaku sempat didatangi oleh beberapa tahanan yang menanyai kabar dan sempat bercerita soal kondisi di Rutan KPK.
Ketika itu kata Rijal, salah seorang dari tahanan tiba-tiba meminta kontak nomor ponsel istri dari Rijal, ia mengaku mempunyai akses ke pimpinan KPK untuk membantu mengurusi kasusnya. Rijal pun sempat memberi nomor ponsel istrinya.
“Nah, ada yang di antara tahanan itu, meminta nomor HP istri saya, nanti akan kami bantu katanya punya akses segala macam, KPK segala macam,” kata Rijal saat sidang lanjutan kasus suap Bandung Smart City, di Pengadilan Negri (PN) Klas 1A Tipikor Bandung, Jumat 17 November 2023.
Mendengar penjelasan itu, Ketua Majelis Hakim, Hera Kartiningsih memastikan apakah orang tersebut sesama tahanan KPK atau bukan. Namun Rijal mengiyakannya.
“Sesama tahanan, meminta nomor HP istri, keluarga. Yang saya ingat hanya nomor HP istri,” jawab Rijal.
